;

Kamis, 08 Juli 2010

Waktu luruh, kisah hijau

Kamis, 08 Juli 2010

Waktu luruh, kisah hijau
Pranita Dewi

Waktu tubuhku luruh. Kau himpun jadi satu kelam malam. Lalu kau lumat-hempaskan bagai puisi tak selesai. Batinku ragu pada kisah hijau yang tak tamat. Apakah kau sungguh nuraniku? Berseteru dengan tarian takdir, aku lunglai bertahtakan ajal. Kau singgahi pelabuhanku, tubuhku, lantaran pelayaran tak berujung, tak menemu-Mu. Kini kisah hijau memekik ragu pada abad, pada nestapa ruh, pada semua yang berkelebat menggores senyap. Matamu menyita takdirku jadi sesal yang kekal.

2003





TULISAN BERJALAN INI SILAHKAN DIISI DENGAN PESAN ANDA

NAMA ANDA - 20.07
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI