baru saja gerimis reda, ketika iringan panjang itu melewati jalan ini. mungkin kau tak pernah rasakan pedihnya kehilangan cinta dan segala yang dicinta
namun matahari yang redup tetap merekam segala langkah dan gumam. wajah-wajah yang menantang jalan itu kian tampak pasi, menatap masa depan yang juga legam. baru saja gerimis menghapus segala kenangan yang dibangun di antara keringat dan semangat hidup abadi! jika matahari tak juga menyala, kau boleh mencatatnya sebagai requiem. namun sejarah akan terus berulang. terus berulang. sebagaimana tangis dan tawa yang pertama ditanamkan
ke tubuh manusia. begitulah… lalu rumah akan kembali sunyi. namun percayalah, matahari akan tetap menepati janji. terbit dari balik jendela atau pintu rumah ini, memberikan segala kesetiaan. layaknya jarum jam yang tak pernah mengaku kalah meski beribu kali mendaki dan tergelincir mungkin setelah gerimis ini benar-benar reda, baru kau rasakan hidup dan kematian akan berulang. sampai jalan-jalan sungguh- sungguh patah